Kinesiology
adalah ilmu yang mempelajari gerak atau the science human movement yang
diaplikasikan dan menjelaskan tentang gerak tubuh manusia kemudian ilmu
ini dapat diaplikasikan terhadap prinsip-prinsip mekanik dalam gerak
manusia yang disebut biomekanika atau biomekanik kinesiology sedangkan
aplikasi anatomi dalam gerak manusia disebut anatomi kinesiology.
Pendidikan
jasmani yang berorientasi pada developmental education mengarahkan
kegiatan anak melalui pemenuhan kebutuhan keterampilan pada diri anak.
Disamakan dengan tahap perkembangan fisik dan mentalnya, setiap kelompok
anak diarahkan pada keterampilan gerak yang dibutuhkan anak. Misalnya,
bagi anak usia dibawah lima tahun, perlu dikembangkan kemampuan
pengaturan tubuhnya dan bagi anak usia diatasnya perlu dikembangkan
keterampilan dasarnya. Sementara bagi anak yang lebih dewasa diarahkan
pada keterampilan-keterampilan khususnya, seperti yang dikembangkan
dalam cabang-cabang olah raga tertentu.
jasmani yang berorientasi pada developmental education mengarahkan
kegiatan anak melalui pemenuhan kebutuhan keterampilan pada diri anak.
Disamakan dengan tahap perkembangan fisik dan mentalnya, setiap kelompok
anak diarahkan pada keterampilan gerak yang dibutuhkan anak. Misalnya,
bagi anak usia dibawah lima tahun, perlu dikembangkan kemampuan
pengaturan tubuhnya dan bagi anak usia diatasnya perlu dikembangkan
keterampilan dasarnya. Sementara bagi anak yang lebih dewasa diarahkan
pada keterampilan-keterampilan khususnya, seperti yang dikembangkan
dalam cabang-cabang olah raga tertentu.
Keterampilan
yang terspesialisasi adalah keterampilan yang digunakan dalam cabang
olahraga dan wilayah pendidikan jasmani lainnya. Keterampilan ini
meliputi kegiatan dengan peralatan (misalnya senam alat),
gerakan-gerakan akrobatik, tari-tarian, serta permainan khusus atau
tempat seperti sepak bola, bola voli, bola basket dan lain-lain.
yang terspesialisasi adalah keterampilan yang digunakan dalam cabang
olahraga dan wilayah pendidikan jasmani lainnya. Keterampilan ini
meliputi kegiatan dengan peralatan (misalnya senam alat),
gerakan-gerakan akrobatik, tari-tarian, serta permainan khusus atau
tempat seperti sepak bola, bola voli, bola basket dan lain-lain.
A. Landasan Psikologis Pendidikan Jasmani
Pendidikan
jasmani lebih menekankan proses pembelajarannya pada penguasaan gerak
manusia. Pemahaman yang lebih mendalam terhadap kecenderungan dan
hakikat gerak ini, misalnya melalui teori gerak dan teori belajar gerak,
maka memungkinkan guru lebih memahami tentang kondisi apa yang perlu
disediakan untuk memungkinkan anak belajar secara efektif.
jasmani lebih menekankan proses pembelajarannya pada penguasaan gerak
manusia. Pemahaman yang lebih mendalam terhadap kecenderungan dan
hakikat gerak ini, misalnya melalui teori gerak dan teori belajar gerak,
maka memungkinkan guru lebih memahami tentang kondisi apa yang perlu
disediakan untuk memungkinkan anak belajar secara efektif.
Perkembangan
teori belajar kognitivisme menguak fakta kekakuan proses pembelajaran
penjas tersebut. Dalam salah satu teori belajar pengolahan
informasi(information processing theory) diungkap bahwa idealnya
pembelajaran gerak adalah sebuah proses pengambilan keputusan, yang
secara hirarkis akan selalu melalui tiga tahapan yang tetap, yaitu tahap
mengidentifikasi stimulus tahap memilih respons, dan tahap memprogram
respons. Jika pada proses pembelajaran siswa diberi kesempatan dan
didorong untuk terus-menerus meningkatkan kemampuan pengambilan
keputusannya, maka secara pasti kemampuannya tersebut terlatih, karena
masing-masing perangkat yang berhubungan dengan ketiga tahapan
pengambilan keputusan itupun kemampuannya semakin meningkat pula.
teori belajar kognitivisme menguak fakta kekakuan proses pembelajaran
penjas tersebut. Dalam salah satu teori belajar pengolahan
informasi(information processing theory) diungkap bahwa idealnya
pembelajaran gerak adalah sebuah proses pengambilan keputusan, yang
secara hirarkis akan selalu melalui tiga tahapan yang tetap, yaitu tahap
mengidentifikasi stimulus tahap memilih respons, dan tahap memprogram
respons. Jika pada proses pembelajaran siswa diberi kesempatan dan
didorong untuk terus-menerus meningkatkan kemampuan pengambilan
keputusannya, maka secara pasti kemampuannya tersebut terlatih, karena
masing-masing perangkat yang berhubungan dengan ketiga tahapan
pengambilan keputusan itupun kemampuannya semakin meningkat pula.
Dari
pemahaman terhadap landasan psikologis itulah, maka pembelajaran penjas
yang baik tidak cuKup hanya dengan memberikan perintah dan tugas-tugas
gerak semata (misalnya dengan instruksi yang klasik seperti, “… ketika
kamu menerima bola, kamu lari ke arah sana, lalu kamu lempar boja itu ke
si A dan kamu kembali ke sini”), melainkan harus pula dibarengi dengan
upaya memberikan kesempatan pada mereka untuk menganalisis situasi dan
berikan kebebasan untuk mengambil keputusan sendiri (misalnya: “… baik,
ketika posisi lapangan ketat dan karnu dijaga terus oleh lawan.
kira-kira kemanakah kamu harus melempar bola? Coba kita praktekkan,
apakah keputusanmu sudah tepat atau tidak?”.
pemahaman terhadap landasan psikologis itulah, maka pembelajaran penjas
yang baik tidak cuKup hanya dengan memberikan perintah dan tugas-tugas
gerak semata (misalnya dengan instruksi yang klasik seperti, “… ketika
kamu menerima bola, kamu lari ke arah sana, lalu kamu lempar boja itu ke
si A dan kamu kembali ke sini”), melainkan harus pula dibarengi dengan
upaya memberikan kesempatan pada mereka untuk menganalisis situasi dan
berikan kebebasan untuk mengambil keputusan sendiri (misalnya: “… baik,
ketika posisi lapangan ketat dan karnu dijaga terus oleh lawan.
kira-kira kemanakah kamu harus melempar bola? Coba kita praktekkan,
apakah keputusanmu sudah tepat atau tidak?”.
Pendidikan
jasmani adalah sebuah wahana yang sangat baik untuk proses sosialisasi.
Perkembangan sosial jelas penting, dan aktivitas pendidikan jasmani
mempunyai potensi untuk menuntaskan tujuan-tujuan tersebut. Seperangkat
kualitas dari perkembangan sosial yang dapat dikembangkan dan
dipengaruhi dalam proses penjas di antaranya adalah kepemimpinan,
karakter moral, dan daya juang.
jasmani adalah sebuah wahana yang sangat baik untuk proses sosialisasi.
Perkembangan sosial jelas penting, dan aktivitas pendidikan jasmani
mempunyai potensi untuk menuntaskan tujuan-tujuan tersebut. Seperangkat
kualitas dari perkembangan sosial yang dapat dikembangkan dan
dipengaruhi dalam proses penjas di antaranya adalah kepemimpinan,
karakter moral, dan daya juang.
Sosiologi
berkepentingan dengan upaya mempelajari manusia dan aktivitasnya dalam
kaitannya dengan hubungan atau interaksi antar satu manusia dengan
manusia lainnya, termasuk sekelompok orang dengan kelompok lainnya. Di
sisi lain, sosiologi berhubungan juga dengan ilmu yang menaruh perhatian
pada lembaga-lembaga sosial seperti agama, keluarga, pemerintah,
pendidikan, dan rekreasi. Singkatnya, sosiologi adalah ilmu yang
berkepentingan dalam mengembangkan struktur dan aturan sosial yang lebih
baik yang dicirikan oleh adanya kebahagiaan, kebaikan, toleransi, dan
kesejajaran sosial.
berkepentingan dengan upaya mempelajari manusia dan aktivitasnya dalam
kaitannya dengan hubungan atau interaksi antar satu manusia dengan
manusia lainnya, termasuk sekelompok orang dengan kelompok lainnya. Di
sisi lain, sosiologi berhubungan juga dengan ilmu yang menaruh perhatian
pada lembaga-lembaga sosial seperti agama, keluarga, pemerintah,
pendidikan, dan rekreasi. Singkatnya, sosiologi adalah ilmu yang
berkepentingan dalam mengembangkan struktur dan aturan sosial yang lebih
baik yang dicirikan oleh adanya kebahagiaan, kebaikan, toleransi, dan
kesejajaran sosial.
Dikaitkan
dengan landasan tersebut, seorang guru penjas sesungguhnya adalah
seorang sosiologis yang perlu mengetahui prinsip-prinsip umum sosiologi,
agar mampu memanfaatkan proses pembelajarannya untuk menanamkan
nilai-nilai yang dapat dikembangkan melalui penjas. Sebagaimana
dikemukakan Bucher, guru yang mengerti sosiologi dalam konteks
kependidikan akan mampu mengembangkan minimal tiga fungsi. (1) pengaruh
pendidikan pada institusi sosial dan pengaruh kehidupan kelompok pada
individu, seperti bagaimana sekolah berpengaruh kepribadian atau
perilaku individu; (2) hubungan manusia yang beroperasi di sekolah yang
melibatkan siswa, orang tua, dan guru dan bagaimana mereka mempengaruhi
kepribadian dan perilaku individu; dan (3) hubungan sekolah kepada
institusi lain dan elemen lain masyarakat, misalnya pengaruh dari
pendidikan pada kehidupan masyarakat kota.
dengan landasan tersebut, seorang guru penjas sesungguhnya adalah
seorang sosiologis yang perlu mengetahui prinsip-prinsip umum sosiologi,
agar mampu memanfaatkan proses pembelajarannya untuk menanamkan
nilai-nilai yang dapat dikembangkan melalui penjas. Sebagaimana
dikemukakan Bucher, guru yang mengerti sosiologi dalam konteks
kependidikan akan mampu mengembangkan minimal tiga fungsi. (1) pengaruh
pendidikan pada institusi sosial dan pengaruh kehidupan kelompok pada
individu, seperti bagaimana sekolah berpengaruh kepribadian atau
perilaku individu; (2) hubungan manusia yang beroperasi di sekolah yang
melibatkan siswa, orang tua, dan guru dan bagaimana mereka mempengaruhi
kepribadian dan perilaku individu; dan (3) hubungan sekolah kepada
institusi lain dan elemen lain masyarakat, misalnya pengaruh dari
pendidikan pada kehidupan masyarakat kota.
B. Asas Pengembangan dan Penetapan Sasaran Pendidikan Jasmani
Pendidikan
jasmani di Sekolah Dasar mencakup ruang lingkup yang luas karena
terkait langsung dengan karakteristik anak-anak dari berbagai usia.
Dilihat dari tahapan pertumbuhan dan perkembangan fisik anak pada
tingkat usia sekolah dasar, sedikitnya terlibat 3 tahapan, yaitu:
jasmani di Sekolah Dasar mencakup ruang lingkup yang luas karena
terkait langsung dengan karakteristik anak-anak dari berbagai usia.
Dilihat dari tahapan pertumbuhan dan perkembangan fisik anak pada
tingkat usia sekolah dasar, sedikitnya terlibat 3 tahapan, yaitu:
a. tahapan akhir dari masa kanak-kanak awal (antara usisa 5-7 tahun)
b. tahapan masa kanak-kanak akhir (middle childhood) dan
c. tahapan awal dari pra-adolesen ( yang bisa dimulai pada usia 8 tahun atau rata-rata usia 10 tahun)
Demikian
juga dalam perkembangan motorik dan keterampilan. Anak-anak usia SD
mengalami masa-masa perkembangan motorik dan keterampilan yang
berbeda-beda. Pada usia-usia 5-8 tahun, anak mulai berurusan dengan
kemampuan pengelolaan tubuhnya dan keterampilan dasar seperti
keterampilan berpindah tempat (locomotor), gerak statis di tempat
(non-locomotor) dan gerak memakai anggota badan (manipulative).
juga dalam perkembangan motorik dan keterampilan. Anak-anak usia SD
mengalami masa-masa perkembangan motorik dan keterampilan yang
berbeda-beda. Pada usia-usia 5-8 tahun, anak mulai berurusan dengan
kemampuan pengelolaan tubuhnya dan keterampilan dasar seperti
keterampilan berpindah tempat (locomotor), gerak statis di tempat
(non-locomotor) dan gerak memakai anggota badan (manipulative).
Pada
usia di atasnya, anak-anak mulai matang menguasai keterampilan khusus,
dari mulai keterampilan manipulatif lanjutan, hingga kegiatan-kegiatan
berirama dan permainan, senam, kegiatan di air, dan kegiatan untuk
pembinaan kebugaran jasmani. Dalam beberapa cabang olahraga, pentahapan
pencapaian keterampilan tingkat tinggi pun sudah dapat mulai
dilaksanakan di kelas-kelas akhir SD, misalnya senam, loncat indah, dan
renang.
usia di atasnya, anak-anak mulai matang menguasai keterampilan khusus,
dari mulai keterampilan manipulatif lanjutan, hingga kegiatan-kegiatan
berirama dan permainan, senam, kegiatan di air, dan kegiatan untuk
pembinaan kebugaran jasmani. Dalam beberapa cabang olahraga, pentahapan
pencapaian keterampilan tingkat tinggi pun sudah dapat mulai
dilaksanakan di kelas-kelas akhir SD, misalnya senam, loncat indah, dan
renang.
Karena
begitu eratnya hubungan antara tingkat pertumbuhan dan perkembangan
fisik dan keterampilan anak, ruang lingkup pendidikan jasmani yang
ditawarkan di sekolah dasar semestinya dikembangkan berdasarkan
kebutuhan anak-anak. Hal ini tidak bisa dibuat begitu saja, sebab perlu
diolah sebaik-baiknya dengan pertimbangan yang matang. Pertimbangan
tersebut meliputi (1) dasar-dasar pengembangan program, (2) pola
pertumbuhan dan perkembangan anak, (3) dorongan dasar anak-anak, dan (4)
karakteristik serta minat anak.
begitu eratnya hubungan antara tingkat pertumbuhan dan perkembangan
fisik dan keterampilan anak, ruang lingkup pendidikan jasmani yang
ditawarkan di sekolah dasar semestinya dikembangkan berdasarkan
kebutuhan anak-anak. Hal ini tidak bisa dibuat begitu saja, sebab perlu
diolah sebaik-baiknya dengan pertimbangan yang matang. Pertimbangan
tersebut meliputi (1) dasar-dasar pengembangan program, (2) pola
pertumbuhan dan perkembangan anak, (3) dorongan dasar anak-anak, dan (4)
karakteristik serta minat anak.
Gerakan
merupakan dasar bagi pendidikan jasmani. Mutu program penjas dapat
dinilai berdasarkan mutu pengalaman gerakan yang dialami oleh anak-anak.
Pendidikan jasmani memang terdiri atas kegiatan fisik yang harus
dilakukan secara aktif. Anak-anak tidak akan dapat mengambil manfaat
hanya dari berbaris, menuggu datangnya alat-alat atau mendengarkan
penjelasan guru yang panjang. Pendidikan jasmani harus menyediakan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak-anak untuk menimba pengalaman
gerak.
merupakan dasar bagi pendidikan jasmani. Mutu program penjas dapat
dinilai berdasarkan mutu pengalaman gerakan yang dialami oleh anak-anak.
Pendidikan jasmani memang terdiri atas kegiatan fisik yang harus
dilakukan secara aktif. Anak-anak tidak akan dapat mengambil manfaat
hanya dari berbaris, menuggu datangnya alat-alat atau mendengarkan
penjelasan guru yang panjang. Pendidikan jasmani harus menyediakan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak-anak untuk menimba pengalaman
gerak.
Pembelajaran
harus terjadi melampaui kepentingan sesaat topi harus menawarkan
keterampilan yang berguna untuk seumur hidup. Dalam masyarakat modern
dewasa ini, pemeliharaan kebugaran jasmani dan kesehatan dipandang
sebagai kebutuhan utama. Dengan demikian pendidikan jasmani harus
memberikan program yang cukup dinamis agar mampu mengembangkan kebugaran
jasmani peserta didik. Kebugaran merupakan dasar untuk pencapaian
keterampilan gerak. Pelaksanaannya harus berdasarkan kemampuan anak dan
beban latihannya disesuaikan dengan kesangupan setiap siswa.
harus terjadi melampaui kepentingan sesaat topi harus menawarkan
keterampilan yang berguna untuk seumur hidup. Dalam masyarakat modern
dewasa ini, pemeliharaan kebugaran jasmani dan kesehatan dipandang
sebagai kebutuhan utama. Dengan demikian pendidikan jasmani harus
memberikan program yang cukup dinamis agar mampu mengembangkan kebugaran
jasmani peserta didik. Kebugaran merupakan dasar untuk pencapaian
keterampilan gerak. Pelaksanaannya harus berdasarkan kemampuan anak dan
beban latihannya disesuaikan dengan kesangupan setiap siswa.
C. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
1. Perkembangan kearah memanjang (Cephalocaudal) dan kearah tepi (Proximodistal).
2. Gerak kasar dan gerak halus
3. Bilateral ke unilateral
4. Diferensiasi dan Integrasi
5. Filogenetik dan Ontogenetik
Dorongan Pasar Anak-Anak
Dorongan
dasar adalah suatu keinginan untuk melakukan dan menghasilkan sesuatu.
Semua anak memiliki perasaan seperti ini yang kemungkinan besar
merupakan sifat turunan atau pengaruh lingkungan. Dorongan dasar ini
dikaitkan dengan pengaruh masyarakat, guru, orangtua, dan teman-teman
sendiri. Biasanya dorongan dasar ini akan berpola sama pada setiap anak
dan tidak dipengaruhi oleh faktor kematangan. Dorongan tersebut niscaya
mengarahkan pengembangan kurikulum pendidikan jasmani dan untuk
menciptakan program yang sesuai dengan sifat-sifat anak. Berikut ini
akan dibahas secara selintas tentang dorongan-dorongan tersebut.
dasar adalah suatu keinginan untuk melakukan dan menghasilkan sesuatu.
Semua anak memiliki perasaan seperti ini yang kemungkinan besar
merupakan sifat turunan atau pengaruh lingkungan. Dorongan dasar ini
dikaitkan dengan pengaruh masyarakat, guru, orangtua, dan teman-teman
sendiri. Biasanya dorongan dasar ini akan berpola sama pada setiap anak
dan tidak dipengaruhi oleh faktor kematangan. Dorongan tersebut niscaya
mengarahkan pengembangan kurikulum pendidikan jasmani dan untuk
menciptakan program yang sesuai dengan sifat-sifat anak. Berikut ini
akan dibahas secara selintas tentang dorongan-dorongan tersebut.
· Dorongan untuk Bergerak
· Dorongan untuk
· Dorongan untuk mendapatkan pengakuan teman dan masyarakat
· Dorongan untuk bekerjasama dan bersaing
· Dorongan untuk kebugaran fisik dan daya tarik
· Dorongan untuk bertualang
· Dorongan untuk kepuasan kreatif
· Dorongan untuk menikmati irama
· Dorongan untuk mengetahui
D. Mode Orientasi Kurikulum dalam Pendidikan Jasmani
Persoalan
konflik antar makna pendidikan jasmani dan pendidikan olahraga perlu
diselesaikan. Keduanya tidak perlu dipertentangkan. Yang berbeda adalah
dalam hal pemahaman. Keduanya sebenarnya mengandung fungsi mendidik.
Penyelenggaraan pendidikan jasmani bisa berbeda karena berbeda dalam
rancangan kurikulumnya. Di negara maju, pendidikan jasmani dilaksanakan
dengan berorientasi pada model-model kurikulum yang berlaku. Model
kurikulum inilah yang menentukan perbedaan tekanan terhadap program yang
dilaksanakan, apakah berorientasi pada peningkatan kesegaran jasmani
atau keterampilan gerak, misalnya. Untuk memperjelas perbedaannya, mari
kita simak model kurikulum sebagai berikut :
konflik antar makna pendidikan jasmani dan pendidikan olahraga perlu
diselesaikan. Keduanya tidak perlu dipertentangkan. Yang berbeda adalah
dalam hal pemahaman. Keduanya sebenarnya mengandung fungsi mendidik.
Penyelenggaraan pendidikan jasmani bisa berbeda karena berbeda dalam
rancangan kurikulumnya. Di negara maju, pendidikan jasmani dilaksanakan
dengan berorientasi pada model-model kurikulum yang berlaku. Model
kurikulum inilah yang menentukan perbedaan tekanan terhadap program yang
dilaksanakan, apakah berorientasi pada peningkatan kesegaran jasmani
atau keterampilan gerak, misalnya. Untuk memperjelas perbedaannya, mari
kita simak model kurikulum sebagai berikut :
· pendidikan gerak (movement education)
· pendidikan olahraga (sport education)
· pendidikan petualangan (adventure education)
· pendidikan perkembangan (developmental education)
· pendidikan kebugaran (fitness education)
· pendidikan disiplin keilmuan olahraga (kinesiological studies)
· Pendidikan Gerak
Pendidikan
gerak (movement education) menekankan pendidikan lewat gerak yang
mula-mula dikem- bangkan oleh Rudolph Laban di Inggris. Laban
mengembangkan konsep-konsep gerak yang berkaitan dengan ruang dan waktu
sebagai bahan untuk pengembangan gerak-gerak tari. Aliran Laban akhirnya
dibawa ke Amerika Serikat dan diadopsi sebagai program pendidikan
jasmani.
gerak (movement education) menekankan pendidikan lewat gerak yang
mula-mula dikem- bangkan oleh Rudolph Laban di Inggris. Laban
mengembangkan konsep-konsep gerak yang berkaitan dengan ruang dan waktu
sebagai bahan untuk pengembangan gerak-gerak tari. Aliran Laban akhirnya
dibawa ke Amerika Serikat dan diadopsi sebagai program pendidikan
jasmani.
Lewat
pendidikan gerak, keterampilan gerak anak dikembangkan melalui
pelaksanaan yang bervariasi, dikaitkan dengan ruang, waktu, arah serta
tingkat ketinggian di mana gerakan dilakukan. Di sini tidak ada istilah
benar atau salah. Anak-anak akan lebih menguasai pergerakan tubuhnya
disertai pengertiannya. Dengan demikian diharapkan siswa menguasai
tubuhnya dan mampu mengembangkan kapasitas fisik dan mentalnya untuk
belajar, baik keterampilan fisik maupun keterampilan akademis. Model ini
cocok dikembangkan di SD.
pendidikan gerak, keterampilan gerak anak dikembangkan melalui
pelaksanaan yang bervariasi, dikaitkan dengan ruang, waktu, arah serta
tingkat ketinggian di mana gerakan dilakukan. Di sini tidak ada istilah
benar atau salah. Anak-anak akan lebih menguasai pergerakan tubuhnya
disertai pengertiannya. Dengan demikian diharapkan siswa menguasai
tubuhnya dan mampu mengembangkan kapasitas fisik dan mentalnya untuk
belajar, baik keterampilan fisik maupun keterampilan akademis. Model ini
cocok dikembangkan di SD.
· Pendidikan olahraga
Ada
kesalahpahaman bahwa pendidikan jasmani sama dengan pendidikan
olahraga. Keduanya berbeda, pendidikan jasmani lebih menekankan pada
pengembangan keterampilan motorik dasar dan memperkaya perbendaharaan
gerak. Pendidikan olahraga menekankan pada pembinaan keterampilan
berolahraga dan menghayati nilai-nilai yang diperoleh dari kegiatan
berlatih dan bertanding. Semua anak dibekali pengalaman nyata untuk
berperan dalam pembinaan olahraga, seperti wasit, atlet, atau pelatih.
Dalam arti itulah pendidikan olahraga di Amerika Serikat, misalnya,
menyandang misi kependidikan yang lengkap.
kesalahpahaman bahwa pendidikan jasmani sama dengan pendidikan
olahraga. Keduanya berbeda, pendidikan jasmani lebih menekankan pada
pengembangan keterampilan motorik dasar dan memperkaya perbendaharaan
gerak. Pendidikan olahraga menekankan pada pembinaan keterampilan
berolahraga dan menghayati nilai-nilai yang diperoleh dari kegiatan
berlatih dan bertanding. Semua anak dibekali pengalaman nyata untuk
berperan dalam pembinaan olahraga, seperti wasit, atlet, atau pelatih.
Dalam arti itulah pendidikan olahraga di Amerika Serikat, misalnya,
menyandang misi kependidikan yang lengkap.
Jika
program penjas di Indonesia masih berwarna pendidikan olahraga seperti
sekarang ini, maka kecenderungan ini hanyalah masalah orientasi model
kurikulum yang dianut seperti maksud di atas. Sayangnya kecenderungan di
Indonesia, penggunaan model ini tidak menyebabkan anak dibekali dengan
pengalaman berolahraga yang sebenarnya, karena programnya amat terbatas.
program penjas di Indonesia masih berwarna pendidikan olahraga seperti
sekarang ini, maka kecenderungan ini hanyalah masalah orientasi model
kurikulum yang dianut seperti maksud di atas. Sayangnya kecenderungan di
Indonesia, penggunaan model ini tidak menyebabkan anak dibekali dengan
pengalaman berolahraga yang sebenarnya, karena programnya amat terbatas.
· Pendidikan perkembangan
Model
pendidikan perkembangan memfokuskan tujuan pendidikannya pada
aktualisasi diri, yang menekankan pertumbuhan pribadi dari setiap anak.
Kurikulumnya dikembangkan berdasarkan tingkat perkembangan anak, yang
berusaha menyeimbangkan penekanan pada ranah kognitif, afektif dan
psikomotor.
pendidikan perkembangan memfokuskan tujuan pendidikannya pada
aktualisasi diri, yang menekankan pertumbuhan pribadi dari setiap anak.
Kurikulumnya dikembangkan berdasarkan tingkat perkembangan anak, yang
berusaha menyeimbangkan penekanan pada ranah kognitif, afektif dan
psikomotor.
· Pendidikan petualangan
Pendidikan
petualangan (Adventure education) dikembangkan atas dasar kebutuhan
untuk mengatasi tekanan-tekanan hidup yang semakin berat. Programnya
berisi kegiatan yang menantang di alam bebas dan disesuaikan dengan
kebutuhan para remaja untuk bertualang mengatasi resiko dan perjuangan
melawan tantangan alam. Mendaki gunung, menyusuri sungai, berkemah,
memanjat tebing, dan variasi lain di alam terbuka merupakan contoh
program pendidikan petualangan.
petualangan (Adventure education) dikembangkan atas dasar kebutuhan
untuk mengatasi tekanan-tekanan hidup yang semakin berat. Programnya
berisi kegiatan yang menantang di alam bebas dan disesuaikan dengan
kebutuhan para remaja untuk bertualang mengatasi resiko dan perjuangan
melawan tantangan alam. Mendaki gunung, menyusuri sungai, berkemah,
memanjat tebing, dan variasi lain di alam terbuka merupakan contoh
program pendidikan petualangan.
· Pendidikan kebugaran
Sekolah
memang bisa menekankan orientasinya pada pengembangan kebugaran
murid-muridnya. Program pendidikan jasmani seperti itu mengarahkan anak
supaya aktif berlatih di sekolah dan di luar sekolah untuk hidup sehat
dan memiliki kemampuan fisik yang baik. Pelaksanaan senam kebugaran
jasmani (SKJ) merupakan contoh dari program pendidikan kebugaran.
Persoalannya adalah mungkin frekuensi dan isi latihannya perlu
ditingkatkan, karena hanya bersandar pada SKJ yang ada sekarang ini,
unsur kekuatan, kelentukan, serta power anak tidak akan berkembang
maksimal.
memang bisa menekankan orientasinya pada pengembangan kebugaran
murid-muridnya. Program pendidikan jasmani seperti itu mengarahkan anak
supaya aktif berlatih di sekolah dan di luar sekolah untuk hidup sehat
dan memiliki kemampuan fisik yang baik. Pelaksanaan senam kebugaran
jasmani (SKJ) merupakan contoh dari program pendidikan kebugaran.
Persoalannya adalah mungkin frekuensi dan isi latihannya perlu
ditingkatkan, karena hanya bersandar pada SKJ yang ada sekarang ini,
unsur kekuatan, kelentukan, serta power anak tidak akan berkembang
maksimal.
· Kinesiological Studies
Model
studi kinesiologi pada hakikatnya hampir sama dengan model pendidikan
gerak dalam orientasi nilainya, tetapi menggunakan kegiatan gerak untuk
mempelajari dasar-dasar disiplin gerak manusia (misalnya fisiologi
latihan, biomekanika, dan kinesiologi). Karena itu, model inipun disebut
juga sebagai pendidikan disiplin keilmuan olahraga.
studi kinesiologi pada hakikatnya hampir sama dengan model pendidikan
gerak dalam orientasi nilainya, tetapi menggunakan kegiatan gerak untuk
mempelajari dasar-dasar disiplin gerak manusia (misalnya fisiologi
latihan, biomekanika, dan kinesiologi). Karena itu, model inipun disebut
juga sebagai pendidikan disiplin keilmuan olahraga.
Penekanan
pembelajaran model ini adalah pada pengembangan keterampilan memecahkan
masalah, khususnya dengan menggunakan kombinasi antara pembelajaran
konsep dan prakteknya di lapangan. Tujuan utamanya adalah menumbuhkan
dan mengembangkan pemahaman kognitif tentang bagaimana dan mengapa suatu
keterampilan gerak berlangsung demikian. Model ini didasari dua
pendekatan yang khas dalam studi kinesiologi, yaitu pendekatan pertama,
isi atau materi diatur dalam sebuah unit-unit kegiatan, dan
konsep-konsep disiplin utama diintegrasikan dengan pengajaran
keterampilan; pendekatan kedua, unit-unit kegiatan diatur di sekitar
konsep-konsep khusus yang menjadi prioritas di atas pengajaran
keterampilan.
pembelajaran model ini adalah pada pengembangan keterampilan memecahkan
masalah, khususnya dengan menggunakan kombinasi antara pembelajaran
konsep dan prakteknya di lapangan. Tujuan utamanya adalah menumbuhkan
dan mengembangkan pemahaman kognitif tentang bagaimana dan mengapa suatu
keterampilan gerak berlangsung demikian. Model ini didasari dua
pendekatan yang khas dalam studi kinesiologi, yaitu pendekatan pertama,
isi atau materi diatur dalam sebuah unit-unit kegiatan, dan
konsep-konsep disiplin utama diintegrasikan dengan pengajaran
keterampilan; pendekatan kedua, unit-unit kegiatan diatur di sekitar
konsep-konsep khusus yang menjadi prioritas di atas pengajaran
keterampilan.
Pemakaian
model ini umumnya dipilih oleh guru-guru penjas di tingkat sekolah
menengah. Meskipun banyak sekolah menengah telah memasukkan satu atau
dua unit konsep dalam kurikulumnya, khusus dipadukan dengan
sehat-bugar-jasmani, sedikit sekali sekolah yang hanya memakai model
kinesiologi secara tunggal. Tetapi tidak ada salahnya model inipun sudah
mulai diperkenalkan di SD dengan persoalan prinsip gerak yang
disederhanakan.
model ini umumnya dipilih oleh guru-guru penjas di tingkat sekolah
menengah. Meskipun banyak sekolah menengah telah memasukkan satu atau
dua unit konsep dalam kurikulumnya, khusus dipadukan dengan
sehat-bugar-jasmani, sedikit sekali sekolah yang hanya memakai model
kinesiologi secara tunggal. Tetapi tidak ada salahnya model inipun sudah
mulai diperkenalkan di SD dengan persoalan prinsip gerak yang
disederhanakan.
E. Arah Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Bagi Anak Luar Biasa
Pendidikan
jasmani untuk siswa sekolah luar biasa dan siswa berkelainan telah
menjadi prioritas dalam program pendidikan nasional kita. Ini
menunjukkan bahwa pemerintah telah menaruh perhatian yang lebih besar
kepada para penyandang kelainan, bukan saja yang berada di lingkungan
sekolah, tetapi yang berada di lingkungan pendidikan non-formal lainnya.
jasmani untuk siswa sekolah luar biasa dan siswa berkelainan telah
menjadi prioritas dalam program pendidikan nasional kita. Ini
menunjukkan bahwa pemerintah telah menaruh perhatian yang lebih besar
kepada para penyandang kelainan, bukan saja yang berada di lingkungan
sekolah, tetapi yang berada di lingkungan pendidikan non-formal lainnya.
Pada
kenyataannya, para siswa penyandang kelainan memiliki kebutuhan yang
lebih besar akan gerak. Seperti diakui oleh para ahli, justru pendidikan
jasmani harus merupakan program utama dari program pendidikan luar
biasa secara keseluruhan, karena menjadi dasar atau fimdasi bagi
peningkatan fungsi tubuh yang sangat diperlukan oleh anak-anak
berkebutuhan khusus.
kenyataannya, para siswa penyandang kelainan memiliki kebutuhan yang
lebih besar akan gerak. Seperti diakui oleh para ahli, justru pendidikan
jasmani harus merupakan program utama dari program pendidikan luar
biasa secara keseluruhan, karena menjadi dasar atau fimdasi bagi
peningkatan fungsi tubuh yang sangat diperlukan oleh anak-anak
berkebutuhan khusus.
Guru
pendidikan jasmani perlu mengakui bahwa aspek psikologis dari situasi
kelas sama dan bahkan lebih penting daripada tujuan-tujuan substantif
pendidikan jasmani. Di samping itu, untuk mampu menjaga motivasi anak
tetap tinggi, guru perlu memiliki cara-cara yang kreatif dalam
pengajaran. Guru pendidikan jasmani harus menanamkan pada dirinya
sendiri tujuan dan keinginan untuk membantu siswa dalam mengembangkan
citra diri positif, mengembangkan hubungan interpersonal yang efektif,
memahami dan menghargai kelebihan dan keterbatasan fisiknya, mengoreksi
kondisi fisik khusus yang masih mungkin diperbaiki, mengembangkan suatu
kesadaran keselamatan, dan menjadikan anak-anaknya bugar secara fisik
sesuai dengan kapasitasnya.
pendidikan jasmani perlu mengakui bahwa aspek psikologis dari situasi
kelas sama dan bahkan lebih penting daripada tujuan-tujuan substantif
pendidikan jasmani. Di samping itu, untuk mampu menjaga motivasi anak
tetap tinggi, guru perlu memiliki cara-cara yang kreatif dalam
pengajaran. Guru pendidikan jasmani harus menanamkan pada dirinya
sendiri tujuan dan keinginan untuk membantu siswa dalam mengembangkan
citra diri positif, mengembangkan hubungan interpersonal yang efektif,
memahami dan menghargai kelebihan dan keterbatasan fisiknya, mengoreksi
kondisi fisik khusus yang masih mungkin diperbaiki, mengembangkan suatu
kesadaran keselamatan, dan menjadikan anak-anaknya bugar secara fisik
sesuai dengan kapasitasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar