Jumat, 26 Juni 2015

alfiyanadesafutra.blogspot.com



Pertolongan Pertama Pada Cidera Olahraga
Cidera OR sering terjadi ketika melakukan aktifitas olahraga. Cidera yang paling sering terjadi adalah pada ankle atau pergelangan kaki. Pada waktu terjadi cidera sebenarnya telah terjadi proses perdarahan seperti darah yang keluar pada luka. Oleh karena itu penanganan pertama yang diberikan adalah untuk menghentikan perdarahan.
Upaya pertama yang dilakukan dalam penanganan cidera adalah RICE (untuk memudahkannya ingat saja nasi), yaitu
R : Rest yaitu mengistirahatkan bagian yang cidera
I  : Ice yaitu memberikan kompres es selama 10 menit
C : Compresion yaitu memberikan penekanan pada bagian yang cidera
E : Elevation yaitu meningggikan bagian yang cidera lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya
Yang tidak boleh diberikan adalah HARM  (ingat saja Haram)
H : Heat yaitu memberikan kompres panas termasuk balsam dan jahe
A : Alkohol yaitu jangan di kompres dengan alkohol, walaupun dngin tapi merangsang pembengkakaan
R : Running yaitu jangan segera beraktifitas latihan
M : Massage yaitu tidak boleh dipijat karena akan memperburuk perdarahan.
Bila dilakukan RICE pada waktu cidera seperti keseleo dan tina  diberikan HARM maka proses penyembuhan akan berjalan lebih cepat dan sempurna

 

 

 

 

 

 

Pertolongan Pertama Pada Cedera Olahraga

  • Written by  dr. A. Andi Kurniawan, SpKO
  • font size decrease font sizeincrease font size
  • Print
  • Email
Rate this item
(2 votes)
basketball-injury1
Penanganan yang tepat pada saat cedera akut akan mempercepat proses penyembuhan dan menghindari terjadinya komplikasi yang lebih berat.
Pertolongan pertama pada cedera olahraga sangat penting untuk diketahui, karena penanganan yang tepat pada saat cedera akut akan mempercepat proses penyembuhan dan menghindari terjadinya komplikasi yang lebih berat.

 

 


Apa yang harus dilakukan pada 48-72 jam pertama setelah cedera olahraga ?

REST
Mengistirahatkan area yang cedera.
Pergerakan yang berlebihan pada area yang cedera dapat meningkatkan aliran darah ke area cedera, sehingga menyebabkan perdarahan semakin banyak, hal ini ditandai dengan bengkak yang semakin besar, dan dapat meyebabkan kerusakan jaringan yang cedera berlebih.
Bila perlu meminimalisasi pergerakan pada area yang cedera dapat menggunakan proteksi dengan brace/tapping pada saat melakukan aktvitas.
ICE
Lakukan kompres es di lokasi cedera.Onsite Sports Injury Management website
Kompres es ini sebaiknya dilakukan pada 48 -72 jam pertama setelah cedera olahraga, selama 15-20 menit tiap 2-3 jam.
Sebaiknya menghindari kontak langsung dengan es, untuk mencegah kerusakan kulit di area cedera. Disarankan menggunakan ice bag atau es dimasukkan ke dalam plastik dan dibungkus dengan handuk tipis. Hati-hati penggunaan aplikasi es ini pada anak-anak karena mempunyai toleransi yang rendah terhadap dingin.
 COMPRESSION
Lakukan kompresi / bebat pada area yang cedera.
Melakukan kompresi atau bebat dapat menggunakan bebat elastik atau non adhesive bandage di area cedera, hal ini berfungsi untuk menghentikan perdarahan di jaringan yang cedera dan mengurangi bengkak.
ELEVATION
Elevasikan area yang cedera lebih tinggi dari level jantung.
Mengelevasikan area yang cedera dapat mengurangi perdarahan dan bengkak. Hal ini dapat dengan cara mengganjal dengan bantal pada saat duduk atau tiduran, dapat juga menggunakan sling apabila area cedera pada ekstremitas atas.
 KONTRA INDIKASI :
Tidak disarankan penggunaan metode RICE pada :
  1.  Individu yang alergi atau hipersensitif terhadap dingin
  2.  Pada luka terbuka
  3.  Individu yang mempunyai masalah pembuluh darah dan jantung
  4.  Kram Otot
  5.  Individu dengan gangguan saraf
  6. Lakukan kompres es di lokasi cedera.













Saat diri atau orang lain mengalami cedera, kita sering bingung soal hal yang harus dilakukan untuk memberikan pertolongan pertama. Sering kali karena tidak tahu kita melakukan kesalahan yang membuat cedera justru bertambah parah. Nah, supaya nggak salah langkah, simak 8 pertolongan pertama ini jika Anda mengalami cedera saat olahraga.

Keram otot
Saat mengalami keram Anda harus menahan otot saat berkontraksi, lalu gosok otot yang keram dengan obat pemanas agar pembuluh darah melebar. Keram bisa terjadi karena otot terlalu lelah atau kurang pemanasan.

Memar
Memar muncul karena benturan atau pukulan pada kulit yang menyebabkan jaringan di bawahnya rusak dan pembuluh darah kecil pecah. Tangani dengan kompres es selama 12-24 jam untuk menghentikan pendarahan kapiler.

Keseleo
Saat keseleo jaringan otot kita kemungkinan robek. Segera istirahatkan, dinginkan dengan kompres selama 10-15 menit, kemudian balut menggunakan bahan yang elastis.

Dislokasi (pergeseran sendi)
Mungkin terjadi saat olahraga. Untuk mengurangi rasa sakit, tarik persendian untuk dikembalikan pada tempat semula, pasang bidai untuk mencegah pergeseran lebih jauh. Jika terjadi fraktur bawa ke RS untuk penanganan lebih lanjut..

Perdarahan
Perdarahan terjadi karena pecahnya pembuluh darah. Lakukan penekanan secara langsung pada area bleeding, lalu beri kompres dingin.

Luka lecet
Ini sering kita alami. Biasa terjadi pada kulit. Bersihkan luka dengan antiseptik untuk menghindari infeksi, lalu tutup dengan plester. Apabila luka robek lebih dari 1 cm, sebaiknya dijahit.

Tulang retak
Saat tulang mengalami keretakan, pecah atau patah, sebaiknya langsung balut dan pasang bidai untuk menghindari pergeseran tulang yang patah, serta hentikan perdarahan dalam dengan kompres dingin. Ingat, dilarang mengurut tulang yang patah!

Cedera Hamstring
Terjadi karena melakukan gerakan yang cepat dan tiba-tiba, seperti berlari atau melompat. Penanganannya: istirahatkan di tempat yang nyaman, kompres dengan es untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.



Oleh: Setyo Adhy Wicaksono
Seorang atlet pasti pernah merasakan yang namanya cedera, dan itu sangat mengganggu mobilitas dalam berolahraga. Kondisi yang prima sangat dibutuhkan seorang atlet untuk bisa menampilkan kemampuan yang maksimal dalam setiap pertandingan.
Maka seorang atlet perlu memiliki pengetahuan tentang penanganan cedera pertama yang baik. Cedera bisa dikelompokkan dalam 2 kelompok penyebab, yaitu: overuse injury dan traumatic injury. Overuse injury adalah cedera yang disebabkan karena gerakan yang berulang-ulang dan terlalu cepat. Traumatic injury adalah cedera yang disebabkan oleh adanya benturan atau gerakan yang melebihi batas.
Seorang atlet harus bisa membedakan antara kram, keceklik, strain dan sprain. Cedera jenis ini sangat banyak dijumpai dalam cedera olahraga. Penanganannya pun berbeda satu sama lain.
Dalam penanganan pertama keceklik, strain dan sprain kita bisa menggunakan prinsip RICE NO HARM,
P(protection)  = Proteksi atau pelindungan adalah kondisi dimana atlet harus melindungi daerah cedera dari gangguan yang bisa memparah cedera.
R(rest)              = Istirahat merupakan kondisi tidak melakukan aktifitas apapun untuk daerah yang cedera, ini penting untuk kelangsungan daerah yang cedera.
I(ice)                 = Es berfungsi untuk mengurangi pembengkakakn atau odema. Caranya gunakan kompres es selama 3-5 menit setiap sekali kompres atau hentikan pada saat kulit terasa kesemutan dan dilakukan setiap tiga jam sekali selama dua hari full atau saat pembengkakan berkurang.
C(compression) = Compress berguna untuk menghentikan aliran darah yang berlebih pada saat cedera serta mengurangi cedera.
Elevasi             = Elevasi ini adalah kondisi dimana daerah cedera harus lebih tinggi dari jantung, ini berfungsi untuk mengurangi aliran darah didaerah cedera dan juga untuk mengurangi pembengkakan.
Itu merupakan penanganan dalam cedera olahraga, adapun hal-hal yang tidak dibenarkan dalam menangani cedera yang baru, yang itu kita tidak boleh melakukan HARM, yaitu:
Heat                   = Hal yang panas-panas tidak disarankan melakukannya, karena ini akan meningkatkan aliran darah ke daerah cedera sehingga mengakibatkan pembengkakan yang parah.
Alkohol             = Meminum atau merendam daerah cedera dengan alkohol maka akan memperparah daerah cedera dan pembengkakan akan bertambah.
Running            = Jangan memcoba berlatih pada saat cedera, kondisi seperti ini akan memperparah cedera.
Massage            = Mindset pertama seorang atlet di Indonesia pada saat terkena cedera.
Cedera dibawa tukang urut atau pijet. Ini merupakan penanganan yang sangat tidak dianjurkan karena pijet pada cedera yang baru akan merusak jaringan yang sudah cedera dan ini akan memperparah cedera. Penyembuhannya pun tidak akan maksimal.
Inilah merupakan hal-hal yang tidak dibenarkan dalam penanganan cedera olah raga yaitu HARM, dan yang dianjurkan dengan menggunakan PRICE, tapi apabila atlet terkena kram atau spasme maka penanganan boleh menggunakan yang panas-panas bisa berupa balsem, counterpain dan lain sebagainnya.
Untuk pemulihan yang lebih maksimal, maka atlet disarankan mengunjungi fisioterapi. Penyembuhan yang baik membuat peforma bisa maksimal dalam setiap pertandingan. Do The Best.
Mahasiswa Semester tiga Progdi Fisioterapi FIK UMS















Pertolongan Pertama pada cidera Olahraga

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6mdUG4u_bi8kklttYVyNDHsq451YKWtnHeYGnOe6-i7I9zl_0P2x0VJ08dB8vCIGMztG36xy_1-nIAiQz5c0NlKXt6Rdk3WxlqTNQZ2yn7zVgL3mJdMPYlEt_4_qWQ8DxE42gCdzN7Ae-/s1600/2324203tsonga-cedera780x390.jpg

  1. Kram
daerah yang sering mengalami kram adalah otot betis di bawah dan di belakang lutut
a.       Lakukan pemijatan dengan perlahan namun menyebar di area yang terkena
kram
b.      Pemijatan dilakukan dengan menekan setiap titik di area kram dengan menggunakan jempol kemudian di pijat
c.       Rendam/kompres dengan air hangat bila ada

  1. Terkilir/keseleo
a.       Balut bagian yang keseleo dengan mitela
b.      Berikan kompres dingin pada daerah yang mengalami keseleo
c.       posisikan daerah yang mengalami cidera lebih tinggi dari jantung
d.      jika 3 langkah diatas tidak bisa dilakukan berikan conteripain dan lakukan sedikit pemijatan (tetap posisikan daerah yang terkilir/keseleo lebih tinggi dari jantung untuk mengurangi pembengkakan)

  1. Pingsan
Pingsan dalam pertandingan olahraga terjadi karena kelelahan atau kelaparan
Gejalanya : Kedinginan dan berkeringat, lemas, pandangan berkunang – kunang, kesadaran menurun.
a.       Baringkan di tempat datar, letakkan kepala lebih rendah dari kaki agar darah dapat mengalir ke kepala korban pingsan tersebut
b.      Longgarkan pakaian korban
c.       Pastikan korban mendapat udara lebih (jangan dikerumuni)
d.      Jangan beri air minum saat masih belum/setengah sadar

  1. Nyeri akibat benturan
Permainan olah raga yang keras seperti sepak bola, tinju dll seringkali dapat mengakibatkan nyeri pada atlet yang bertanding
a.       Kompres dengan air dingin
b.      Aliri bagian yang nyeri dengan air dingin
c.       Jika berada di kaki/tangan semprot dengan etil klorida

  1. Lecet/luka
a.       Bersihkan dengan air mengalir (jika ada)
b.      Keringkan area luka
c.       Bersihkan dengan alcohol  70%
d.      Beri betadine pada pusat luka/lecet
e.       Tutup dengan kasa steril (bila perlu)

  1. Mimisan
a.       Bersihkan area luar yang terkena darah
b.      Posisikan korban menunduk
c.       Tekan/pencet hidung korban (suruh bernafas lewat mulut)
d.      Ulangi langkah c setiap 5 menit sekali

  1. Patah
a.       Tenangkan korban
b.      Lakukan pembidaian
c.       Segera bawa ke rumah sakit untuk pertolongan selanjutnya
Lutut merupakan sendi terbesar dalam tubuh. Lutut terdiri dari empat tulang yang dilekatkan oleh ligamen. Mengenal lebih banyak lagi mengenai penyebab dari cedera lutut, yaitu bisa disebabkan oleh salah urat atau keseleo seperti ligament robek atau pecah, baik karena infeksi artritis serta hermatrosis berupa darah pada sendi lutut, kista, dan tumor tulang.

Apa sih ligament itu? Ligament merupakan pita keras jaringan yang menghubungkan tulang – tulang dalam tubuh. sebenarnya ada dua ligamen di lutut, yaitu ACL dan ligament posterior (PCL), yang menghubungkan tulang paha dengan tibia, salah satu tulang kaki bagian bawah. Namun, jika terlalu banyak tekanan pada daerah ligament ini, maka akan menyebabkan ligament meregang terlalu jauh hingga mengakibatkan patah.

Adapun gejala – gejala anda mengalami cedera lutut yaitu bisa berupa pembengkakan sendi, rasa ngilu atau sakit yang berlangsung hingga beberapa hari bahkan bisa menimbulkan rasa nyeri berlebihan serta berkepanjangan. Jika tidak segera diatasi, para penderita cedera lutut ini akan mengalami pengapuran tulang secara dini bahkan tidak bisa beraktifitas hingga beberapa lama. Hal ini bisa berakibat fatal dan akan menghambat aktifitas anda sehari – hari!
Pertolongan pertama dan cara mengatasi cedera lutut
Nah, bagaimanakah cara mengatasi cedera lutut? Berikut ini poin – poin yang harus anda lakukan sebagai pertolongan pertama pada cedera lutut ringan:
  • Anda harus mengistirahatkan lutut dengan total, jangan lakukan aktifitas terlebih dahulu untuk menghindari kelebihan berat badan yang bertumpu pada lutut anda.
  • Lakukan pengompresan dengan sekantong es dengan meletakkan kaki di atas, untuk mengurangi rasa sakit saat pembengkakan, dan lakukan pengompresan selama 20 – 30 menit setiap 3 – 4 jam lakukan beberapa hari hingga rasa sakit dan pembengkakan pada lutut hilang.
  • Coba menggunakan perban elastis atau disebut juga sebagai kinesiotaping, pada lutut hal ini untuk mengontrol pembengkakan pada lutut.
  • Selama keadaan lutut masih bengkak, upayakan posisi anda berbaring dengan meninggikan lutut di atas bantal.


Bila cedera lutut terus berlanjut, langkah berikut mungkin bsa membantu.
  • Anda bisa menggunakan penyangga lutut untuk mencegah cedera lebih lanjut.
  • Minum obat untuk penghilang rasa sakit atau anti – inflamasi. Dengan formula non – steroid, anto-inflammatory drugs (NSAID), seperti Advil, Aleve atau Motrin, voltaren untuk membantu menghilangkan rasa sakit dan mengurangi pembengkakan pada lutut. Atau sebaiknya anda periksakan kepada dokter dan konsultasikan mengenai obat penghilang rasa sakit untuk mengurangi cedera pada lutut anda.
  • Jika anda berkonsultasi pada dokter, kemungkinan mereka menganjurkan untuk melakukan latihan peregangan pada lutut.
  • Melakukan pijatan ringan atau terapi untuk merilekskan otot – otot.
  • Pemulihan efektif pada cedera lutut biasanya dengan melakukan terapi menggunakan sport akupuntur untuk menghilangkan rasa nyeri serta bisa mempercepat proses pemulihan cedera secara alami.


Ya, itulah pertolongan pertama pada cedera lutut ringan. Hal ini biasa dilakukan saat menolong seorang atlet yang mengalami cedera lutut. Anda bisa mencobanya jika anda mengalami cedera ringan pada lutut dengan cara di atas, namun jika cedera lutut semakin parah hingga beberapa lama sebaiknya kunjungi dokter ahli untuk menyembuhkannya sebelum terlambat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar